Beragam Pilihan Buah Sehat, Dibikin Jus atau Dimakan Langsung?

Ilustrasi: konsumsi buah-buahan (sumber: cnet) Ilustrasi: konsumsi buah-buahan (sumber: cnet)

Buah dinilai menjadi sumber serat yang baik dikonsumsi tubuh setiap hari. Sudah ada beragam jenis buah yang dapat ditemukan di pasaran dengan kandungan vitamin berbeda-beda. Selain dimakan langsung, Anda pun bisa mengonsumsi buah dengan menjadikannya jus. Lalu, manakah yang lebih sehat?

Mengolah Jus Tanpa Tambahan Gula

Stanford Children’s Health menyatakan bahwa salah satu kandungan terbesar yang ada pada jus buah kemasan adalah gula. Dalam sekotak jus apel, terdapat kandungan gula hampir sebesar 30 gram atau setara dengan 10 sendok teh. Kandungan gula tersebut cukup tinggi mengingat Kementerian Kesehatan RI menganjurkan konsumsi gula perlu dibatasi maksimal 6 sendok teh per hari.

Semua buah mengandung gula alami dan tentunya tidak berbeda kandungannya dengan jus bebas gula. Bebas gula berarti cara pembuatan jus tersebut tanpa diberi gula sama sekali. Jus biasanya terbuat dari ekstrak buah yang tentunya membutuhkan buah yang banyak, sehingga mendapatkan gula yang lebih banyak dari yang Anda sadari.[1] Jika Anda ingin mengonsumsi jus lebih sehat, maka ada baiknya tidak menambahkan gula pada jus.

Membuat Jus dari Buah Beku

Anda pun bisa menggunakan buah beku untuk membuat jus lebih sehat. Buah beku biasanya dipetik dan dibekukan dengan cepat di dekat titik panen, sehingga nutrisinya terjaga dengan baik. Kadar vitamin A, vitamin C, serat, karotenoid, asam tokoferol, riboflavin, dan berbagai mineral pada buah dan sayur beku sangat mirip dengan nutrisi yang terkandung di dalam buah dan sayur segar.

Baca juga:  Ternyata Inilah Alasan Sederet Artis Wanita Cantik Berhijab Syar’i

Studi di International Journal of Food Properties pada 2015 menyebutkan, proses pembekuan tidak memengaruhi kandungan antioksidan buah beku. Dari hasil penelitian sepuluh buah, termasuk ceri, stroberi, blackberry, anggur merah, dan anggur hijau, setelah dibekukan dan disimpan selama setahun, kandungan antioksidannya tetap sama, bahkan meningkat, kecuali stroberi dan hawthorn. Meskipun sebagian buah beku memiliki nutrisi yang lebih terjaga, tetapi tidak semua buah bisa dibekukan.

Ilustrasi: aneka jus buah (sumber: edibleink.org)

Ilustrasi: aneka jus buah (sumber: edibleink.org)

Konsumsi Buah Utuh

Jus memang masih mengandung vitamin, mineral, dan fitonutrien (zat kimia tanaman) yang ditemukan dalam buah. Namun, makan buah segar memberikan banyak serat sehat yang tidak terdapat dalam jus buah. Apalagi, proses pembuatan jus menghilangkan kandungan serat yang baik bagi kesehatan pencernaan.

Mengonsumsi buah utuh dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan membantu mengontrol berat badan. Sementara itu, jus buah lebih cepat dicerna oleh sistem pencernaan daripada makan sepotong buah segar utuh. Minum jus justru membuat Anda menjadi mudah lapar.

Baca juga:  Miliki Beberapa Jenis Make Up Mata, Wardah Belum Keluarkan Produk Lem Bulu Mata

Perlu dicatat, buah harus dimakan dua puluh atau tiga puluh menit sebelum makan. Waktu terbaik makan buah justru saat perut sedang kosong. Namun jika Anda ingin makan buah setelah makan, maka harus menunggu setelah tiga jam, yaitu setelah makanan tercerna dengan baik di dalam tubuh.

Mengonsumsi Buah Kering

Ada sejumlah buah yang tersedia dalam bentuk kering, seperti kismis, aprikot, dan nanas. Buah tersebut juga memiliki nilai gizi yang baik, tahan lama, mudah dibawa kemana-mana, sekaligus tinggi kalori. Tak heran jika buah kering menjadi favorit bagi pejalan kaki dan untuk kebutuhan berkemah.

Beberapa buah kering seperti kismis dan aprikot juga diolah dengan sulfur dioksida untuk menjaga kesegaran dan warnanya. Meski hal tersebut bukanlah masalah, tetapi sebagian orang bisa sensitif, terutama penderita asma. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan label produksi pada kemasan agar mengetahui keamanan produksinya.

Mengonsumsi Buah Organik

Menurut Organic.org, buah dan sayur organik mengandung 27 persen lebih banyak vitamin C, 21,1 persen lebih banyak zat besi, 29,3 persen lebih banyak magnesium, 13,6 persen lebih banyak fosfor, dan 18 persen lebih banyak polyphenol. Inilah alasan mengapa buah dan sayuran organik menjadi lebih baik untuk dikonsumsi setiap hari.

Baca juga:  Menu Sarapan yang Sehat dan Baik Untuk Diet

Dengan mengonsumsi buah organik selama hamil, maka bayi di dalam kandungan akan terhindar dari zat kimia berbahaya yang terkandung dalam produk pertanian biasa. Selain itu, penggunaan pestisida selama ini dikaitkan dengan efek pada tubuh seperti sakit kepala, cacat lahir, kanker, serta masalah kesehatan lainnya.

Pada dasarnya, mengonsumsi beragam jenis buah adalah kunci kesehatan yang baik. Prioritaskan mengonsumsi buah utuh daripada jus. Dengan mengunyah buah secara perlahan, zat-zat gizi, termasuk gula, yang terkandung di dalam buah akan dipecah dan diserap secara bertahap oleh tubuh. Anda pun disarankan memilih buah yang segar dan sedang musimnya, karena harganya tentu lebih murah.

[1] Charles dan Anne. 2011. Bersahabat dengan Diabetes Tipe 2. Jakarta: Penebar Plus, hlm. 42.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*